Thursday 12 December 2013

Membuat Aquaponik Yuk....

Jujur, dulu tepatnya sekitar awal tahun 2012, saat pertama kali menemukan sistem akuaponik saya benar-benar bingung, maklum, karena sejak saya kecil terbiasa menanam menggunakan media tanah. Waktu itu, mencari informasi dalam bahasa indonesia masih sangat susah, jangankan buku, informasi di internet masih jarang, mungkin karena di Indonesia belum banyak dikenal. Saya mencoba mempelajari dengan lebih banyak mengandalkan foto dan video. 
Nah... untuk pembaca yang masih kurang mengenal akuaponik dan ingin membuatnya, saya akan mencoba memberikan informasi yang saya ambil dari berbagai sumber dan saya kolaborasikan dengan pengalaman saya. 

Akuaponik (Aquaphonic)...
Akuaponik adalah gabungan dari  budidaya ikan atau disebut akuakultur dan budidaya sayuran /tanaman dalam satu kesatuan sistem yang saling menguntungkan. Keberadaan ikan, tanaman dan bakteri merupakan unsur yang sangat penting, karena keberadaan ketiga unsur tersebut melahirkan simbiosis mutualisme yaitu suatu hubungan yang saling menguntungkan. Ikan menyumbang kotoran dan sisa pakan yang di dalamnya mengandung amonia. Bakteri menyaring dan mengubah amonia menjadi nitrat, zat yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman. Tanaman memasok oksigen yang diperlukan ikan.


Simbiosis mutualisme dalam akuaponik


Karena akuaponik merupakan gabungan budidaya ikan dan budidaya sayuran/tanaman, maka hasil yang kita dapat tentu tidak hanya ikan, tapi juga tanaman khususnya sayuran. 

Hidroponik...
Mungkin untuk menambah wawasan kita, berikut saya bagikan beberapa teknik dalam hidroponik yang saya kutip dari majalah TRUBUS, hal tersebut perlu, karena dalam akuaponik menerapkan teknik-teknik hidroponik.

1. Nutrient Film Technique (NFT), merupakan teknik hidroponik yang menjadikan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal (2-3 mm) dan tersikulasi secara terus menerus sehingga tanaman dapat memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. 

2. NFT tanpa Greenhouse, merupakan modifikasi metode NFT tanpa penaung atau greenhose. Teknik ini sangat revolusioner mengingat biaya investasi pembuatan greenhouse cukup mahal.

3. Aeroponik atau pengabutan, merupakan metode budidaya tanpa tanah dengan memberikan air dan nutrisi pada tanaman dalam bentuk butiran kecil atau kabut. Pengabutan berasal dari air dari bak penampungan yang disemprotkan menggunakan nozel sehingga nutrisi lebih cepat terserap akar tanaman. Penyemprotan berdasarkan durasi waktu yang diaur menggunakan pengatur waktu. Penyemprotan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. Air dan nutrisi yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan kembali.

4. Substrat atau Drip irrigation, merupakan teknik hidroponik yang memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan.

5. Floating Hydroponyc System (FHS) atau rakit apung, merupakan teknik hidroponik dengan menanam tanaman pada lubang stirofom yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.

6. Wick System atau sistem sumbu merupakan teknik sederhana yang menghubungkan nutrisi dan media tanam dengan perantara sumbu. Air dan nutrisi akan sampai ke akar tanaman dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas air. Cara kerjanya mirip kompor minyak tanah.

Merancang Sistem...

Ada banyak model akuaponik, mulai dari yang sederhana sampai ke tingkat yang lebih kompleks, dan di sini saya akan berbagi untuk sistem yang sederhana, tujuannya supaya kita lebih mudah untuk memahami. Untuk sistem yang akan saya bagikan adalah akuaponik sistem pasang surut. Akuaponik sistem pasang surut adalah sistem dimana air di media tanam akan mengalami pasang surut secara otomatis dengan bantuan alat yang bernama bell siphon yang bisa kita buat sendiri.

Untuk membuat akuaponik pasang surut sederhana menurut saya, membutuhkan beberapa komponen utama antara lain,
1. Kolam ikan.
2. Pompa air.
3. Bak/wadah untuk menanam (grow bed)
4. Media tanam.
5. Bell Siphon.

1. Kolam Ikan
Untuk kolam, kita bisa menggunakan berbagai macam kolam, bisa kolam beton, kolam fiber, kolam terpal, kolam dari box ibc, dll. Mungkin bagi yang sudah memiliki kolam, kita bisa memanfaatkan.

2. Pompa air.
Dalam hal ini, pompa air yang dimaksud, adalah pompa air khusus kolam. Dalam memilih pompa air, kita harus menyesuaikan dengan volume dari kolam ikan, dalam arti pompa yang dipilih harus dapat menguras total air kolam ikan dalam satu jam. Jadi jika volume kolam 1000 liter, minimal pompa yang dipilih adalah pompa yang memiliki debit 1000 liter/jam. Tentu saja kita juga harus mempertimbangkan ketinggian dari media tanam yang akan kita aliri air, jadi perlu dilihat juga saat memilih pompa, berapa ketinggian yang dapat dijangkau oleh pompa tersebut, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

3. Bak/wadah untuk menanam (grow bed)
Ada banyak wadah yang bisa kita gunakan, tapi yang terpenting, wadah tersebut harus tahan air, tidak mudah pecah dan tidak bocor, karena wadah tersebut nantinya akan di isi media tanam dan selalu digenangi air dari kolam.
Untuk ukuran, sebaiknya memilih wadah jangan terlalu kecil, karena nanti tidak bisa berfungsi maksimal, dan hanya memuat sedikit tanaman, tapi juga jangan terlalu luas, karena jika terlalu luas maka air di dalam kolam bisa habis. Mungkin sebagai gambaran, jika luas kolam P x L = 1 m x 1 m dan tinggi 70 cm, kita bisa menyediakan wadah atau grow bed dengan luas yang sama 1 m x 1 m dan tinggi 30 cm. Nantinya, ketinggian air kolam hanya akan berkurang kira-kira setinggi 15-20 cm, hal tersebut, karena di dalam media tanam ada bagian yang selalu kering yaitu bagian permukaan, sekitar 5 cm, bagian yang mengalami pasang surut yaitu bagian tengah setinggi 15 cm dan bagian yang akan selalu tergenang air yaitu bagian bawah sekitar 5 cm.

4. Media tanam.
Untuk beberapa model akuaponik seperti rakit apung, NFT tidak memerlukan media, akan tetapi untuk pasang surut lebih sering memerlukan media tanam, meskipun bisa tanpa media. Media tanam memiliki beberapa fungsi yaitu, sebagai pijakan akar tanaman sehingga bisa berdiri dengan kuat, sebagai media filter dan sebagai tempat menempel bakteri nitrifikasi, karena bakteri tersebut bersifat nonmotil yaitu menempel pada suatu permukaan benda.
Untuk media tanam sendiri bisa bermacam-macam dan saya pernah mencoba beberapa seperti  batu kerakal, kerikil, arang kayu, pecahan genting, pecahan batu bata dan bisa juga dilakukan kombinasi batu krakal arang kayu dan tanah dengan menerapkan sistem pasang surut dikombinasikan dengan sistem sumbu.

5. Bell siphon
Bell siphon adalah suatu alat yang yang bekerja secara otomatis sehingga air di wadah atau grow bed bisa mengalami pasang surut. Alat tersebut dapat kita buat sendiri dengan mudah. Untuk membuat bell siphon bisa di artikel dengan judul Cara Membuat Bell Siphon

Untuk lebih memperjelas alur dalam akuaponik, saya coba tuangkan dalam gambar di bawah ini.

Skema Akuaponik (Aquaphonic)

Bakteri Baik...
Jika kita memang membuat sistem dari awal, maka setelah sistem jadi, kita perlu menumbuhkan bakteri baik, karena dalam sistem baru belum banyak bakteri baik. Untuk menumbuhkannya kita dapat melakukan dengan bebarapa cara
1. Menambahkan air dari kolam  milik orang lain atau tetangga he..., yang tentunya sistem kolamnya sudah matang.
2. Bisa juga dengan menambahkan dari air sungai, tapi tentu lebih beresiko, kita tentu sudah tahu bagaimana kondisi air sungai di sekitar kita, kecuali, sungai di sekitar kita memang masih jernih tidak banyak terkontaminasi limbah.
3. Sabar menunggu supaya sistem terbentuk sekitar 1 sampai 3 minggu.
4. Di toko ikan hias sebenarnya juga banyak dijual penumbuh bakteri baik, kita tinggal memasukkan dalam sistem sesuai takaran yang dianjurkan.

Untuk yang sudah memiliki kolam dan ingin membuat akuaponik tentu sudah tidak perlu menumbuhkan bakteri baik, karena kolam yang sudah matang biasanya banyak bakteri baik yang tinggal di bak filter seperti yang saya miliki he...

Cahaya...
Dalam menanam, cahaya sangat diperlukan, karena merupakan salah satu unsur pokok bagi tanaman untuk bisa tumbuh dengan subur. Jadi lebih baik, sebelum membuat akuaponik, pilih lokasi yang mendapatkan banyak sinar matahari, khususnya untuk media tanam. Mungkin bisa kita menerapkan sistem indoor dalam ruangan tertutup, tapi tentunya kita akan membutuhkan lampu khusus tanaman, dan di sisi lain kebutuhan listrik akan jauh lebih banyak.

Penanaman...
Dari pengalaman saya, untuk penanaman seperti, sawi, slada, loncang, sledri, bayam, tomat, kangkung, lebih baik jika tanaman di semai terlebih dahulu pada media tanah, setelah umur bibit sudah siap tanam, barulah kita pindah ke media tanam pada sistem akuaponik. Untuk cara menanam berbagai sayuran, tunggu di tulisan berikutnya.


Tambahan...
Dari pengalaman akuaponik mini yang pertama, di dalam media tanam ternyata banyak cacing entah datang dari mana, untuk itu, carilah cacing dan masukkan ke tempat media tanam, itu juga saya lakukan pada akuaponik adisi ke-2, karena kotoran cacing memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tanaman.

Menurut saya secara pribadi, setiap daerah atau negara memiliki keunikan masing-masing, mulai dari jenis ikan, tanaman, media tanam, iklim, dll, jadi petunjuk yang ada hanyalah sebagai dasar, dan kita masih bisa mengembangkan dengan cara kita masing-masing.
Ke depan, dunia akan semakin banyak kehilangan lahan untuk bercocok tanam, tentu kehadiran sistem akuaponik bisa menjadi solusi yang tepat.

Jika ada yang salah, mohon masukkannya.....Selamat mencoba, semoga bermanfaat.....

NB: Apa yang saya tulis di atas masih bersifat dasar, ada banyak hal yang belum bisa tersampaikan di sini, tapi seiring waktu, tambahan-tambahan yang juga tak kalah penting saya sampaikan pada postingan yang lain yang terkait dengan akuaponik.
Untuk kelanjutannya, bisa dibaca Membuat Akuaponik Yuk #2.


Ini saya coba bagikan video akuaponik dari kolam koi yang sudah ada dan kemudian saya upgrade menjadi akuaponik, untuk desain dan keterangan lengkap bisa dilihat di Akuaponik Kolam Koi II






    

Terimakasih..


128 comments:

  1. Mas, saya boleh tahu media tanamnya menggunakan apa?

    Thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mas..
      Kalo saya hanya menggunakan kerikil Mas/batu split yang untuk cor, kalo mau pake pecahan genting juga bisa Mas, atau menggunakan stirofom untuk yang model rakit apung.
      Trimakasih.

      Delete
  2. bagus sekali mas aquaponiknya,,saya juga ingin mempraktekan aquaponik seperti itu,,yang menjadi kendalanya tingkat kesulitan apa yang paling rumit dalam aquaponics?dan tingkat keberhasilannya sampai brapa persen untuk tanaman sayuran?mohon bantuaanya mas.trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mas Dhany...
      Untuk kendala pada tanaman mungkin lebih banyak pada keseimbangan kebutuhan nutrisi, karena nutrisi hanya mengandalkan kotoran ikan, mungkin jika ikan yang dipelihara tidah sebanding dengan kebutuhan nutrisi sayuran, tentu akan ada masalah.
      Tapi dari pengalaman teman-teman kebanyakan, kendala yang banyak ditemui hanya pada bell siphon/pada pengairan, tapi itu sebenarnya juga tidak rumit.
      Tapi alangkah baiknya kita memang harus mencoba Mas dan saling berbagi pengalaman, karena dengan cara itu ilmu tentang akuaponik semakin lengkap.

      Terimakasih Mas Dhany Saputra

      Delete
  3. trimakasih untuk coment nya.itu yang saya harapkan mas,untuk berbagi pengalaman dan ilmunya,kebetulan di daerah saya di sukabumi jawa barat belum banyak yang tau tentang aquaponik,jadi saya sendiri belum cukup percaya diri buat memulainya.apabila di perkenankan boleh saya berkunjung langsung ke tempat mas nanang untuk belajar langsung?mohon untuk kerjasamanya.trimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih juga Mas..
      Memang masih jarang untuk saat ini, tempat saya juga Mas... Teman-teman yang bermain ketempat saya sebagian besar juga tidak percaya hanya dengan air kolam taneman bisa tumbuh subur...
      Kalo Mas Dhany memang sudah punya niat, monggo Mas kalo mau datang, kita terbuka dan santai kok he...
      Trimakasih

      Delete
    2. Aquaponik anda paling menarik seindonesia.bravo

      Delete
    3. Trimakasih Mas Yahwehsonren..

      Mungkin sebenarnya ada banyak yang lebih menarik, hanya saja belum ingin dibagikan he..

      Trimakasih Mas...

      Delete
  4. GMas Nanang, kalo airnya dari aliran sungai yg sering ada kotoran dari toilet bisa engga yah ? Ngitung kandungan Nutrisinya gimana yah ? Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mas...
      Lah kalo dari kotoran manusia berarti bukan akuaponik lagi Mas.. he...
      Akuaponik gabungan ternak ikan dan budidaya sayuran (menanam) yang merupakan satu kesatuan, dimana keduanya terjadi hubungan yang saling menguntungkan.
      Sebenarnya semua kotoran bisa bermanfaat asal tidak langsung dipakai, semua mungkin harus melalui proses dulu secara alami hingga menjadi pupuk.
      Untuk menghitung kandungan nutrisi, maaf Mas saya kurang tahu..
      Terimakasih...

      Delete
  5. Ass ww selamat malam Mas Nanang maaf menggangu, saya Zaenudin tinggal di Depok Jawa Barat, sama seperti Mas Dhany Saputra ingin mempelajari lebih jauh tentang Aquaponik dan jika berkenan saya akan datang berkunjung ke tempat Mas Nanang untuk mempelajarinya lebih lanjut. Namun mengingat saya masih awam mengenai Aquakultur & Agroponic, saya ingin membekali diri dahulu dengan ilmu/pengetahuan tentang kedua hal tersebut, kiranya Mas Nanang sudi memberi info tentang literatur yang simpel yang bisa saya baca. Terima kasih, wass Zaenudin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Siang Mas Zaenudin maaf baru sempat membalas..
      Untuk literatur di internet sudah banyak Mas..tapi memang sebagian besar bahasa Inggris karena untuk indonesia sendiri masih belum populer. Selama ini saya banyak belajar dari video yang ada, dan kemudian mencobanya.
      Mungkin bisa juga gabung di sini http://www.kaskus.co.id/thread/51a747261b76088f72000003/all-about-aquaponic-beautiful-and-delicious/
      Pada bagian awal ada penjelasan, dan di situ kita juga bisa saling berbagi pengalaman, ide, permasalahan dalam ber-akuaponik... Semoga bisa membantu Mas..
      Terimakasih.

      Delete
    2. Om saya juga tinggal di depok tepatnya di pitara bisa kok belajar ama saya

      Delete
    3. Trimakasih Mas,
      semoga yang tinggal di daerah depok bisa belajar ke tempat Mas/Mbak Haqqah.

      Trimakasih.

      Delete
  6. Salam kenal...mau nanya mas..kalo air kolam itu kan ada kotorannya, berarti kotoran itu terhisap sama mesin untuk dialirkan ke media tanam...ada kemungkinan tersumbat gak ya mesinnya ? atau harus pakai filter dulu sebelum masuk mesin pompa ? terimakasih sebelumnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Naufal..
      Dari pengalaman yang pernah saya coba, lebih baik sebelum masuk media tanam masuk filter terlebih dahulu Mas, dan mesin pompa digunakan untuk mengalirkan/menghisap air setelah melewati filter.
      Terimakasih Mas Naufal.

      Delete
  7. Permisi ...
    Mas Nanang ... kalau saya baca dari saran teman2 di grup aquaponik di fb, katanya harus ada biofilter. Apakah itu, dan bagaimana merangkainya?

    Kalau boleh, saya ingin datang ke alamat Mas Nanang di Sleman. Kebetulan dulu saya kuliah di daerah Maguwoharjo Yogya .. sekalian nostalgila. He he ... Matur nuwon.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Monggo...
      Mas/Mbak Prima he..
      Mungkin biofilter yang dimaksud adalah filter yang bekerja secara biologis yang mengandalkan bakteri pengurai di dalamnya sehingga terjadi proses nitrifikasi, jadi air dari kolam yang tadinya banyak kandungan amoniak kembali bersih dalam artian tidak beracun bagi ikan karena amoniak telah diproses oleh bakteri menjadi nitrat, dalam akuaponik nitrat tersebut berguna bagi tanaman.
      Jadi intinya kita menyediakan wadah khusus sebagai tempat bakteri pengurai berkembang biak & bekerja mengolah limbah dari kolam ikan.
      Untuk merangkai ada banyak cara, di artikel saya di "Gubuk Akuaponik wana-wana" dan updatenya ada salah satu cara yang saya pakai, monggo kalo berkenan membaca he..

      Tentu boleh Mas/Mbak, monggo silahkan kalo mau main dengan senang hati... malah bisa sama-sama belajar, kabari sebelumnya takutnya pas tidak ada di rumah he......

      Matur nuwun juga

      Delete
    2. Wah ... Mas Nanang ... saya baru baca balasannya sekarang ... he he ... ga tau kalo pertanyaanku dibales. :D

      Saya mengirim email kepadamu, mohon dibaca. Kebetulan akhir bulan ini saya akan ke Yogya ... siapa tau ketemu ...
      Matur nuwon ... :-)

      Delete
  8. maaf salam kenal mas Nanang..... sy azid tinggal di bekasi, saya mau tanya mas Nanang, saya punya kolam ikan di dalam rumah, ada aliran airnya dari atas, ada ide mau menanam tanaman/, sayuran, masalahnya tidak terkena sinar matahari, apakah bisa ide saya direalisasikan? Bila bisa, sayuran apakah yg cocok? Bila berkenan bisa saya email lay out kolam nya. Email saya azid69@gmail.com.
    terima kasih atas jawabannya. Mohon bantu ya... terima kasih azid mauludin 08121014537

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih dan salam kenal juga Mas Azid.
      Menurut saya cahaya matahari adalah salah satu faktor penting yang harus ada Mas, apalagi untuk tanaman sayur.. Memang ada cara dengan menggunakan lampu khusus tanaman, tapi tentu saja nanti beban listrik akan bertambah.. Tapi untuk penggunaan lampu mohon maaf saya sama sekali belum pernah mencoba Mas...

      Terimakasih..

      Delete
    2. Terima kasih atas jawabannya...
      bila tdk menggunakan lampu khusus, berarti saya tdk bisa memanfaakan lahan yg sedikit kosong di kolam indor ya mas Nanang.... yg tidak terkena cahaya matahari.
      waah.. ada ide yang lain kah?
      tanaman apa gitu yg bisa hidup di indor.
      terima kasih

      Delete
    3. Iya Mas... harus ada lampu... kalo tidak ada lampu memang harus mencari cara bagaimana supaya matahari bisa masuk he...
      Kalo tanaman yang bisa di indoor ya jenis bunga, tapi tetep saja harus terkena sinar meskipun sangat minim, tapi kita tidak bisa menyantapnya he.... jadi memang benar cahaya merupakan sumber kehidupan ya Mas he...he....

      Terimakasih..

      Delete
  9. Selamat pagi.. mas Nanang.... saya masih awam di tanaman/sayuran.. setelah baca2 di gubuk wana2.. terlihat ssangat menarik... maaf kalo mau beli benih/biji sawi atau lainnya dimana ya?
    maaf sekali kok sy kurang gaul...
    terima kasih sebelumnya.
    sukses slalu buat mas Nanang sekeluarga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi juga Mas Azid...
      Terimakasih mas sudah membaca coretan-coretan saya..
      Kalo beli benih saya biasanya di toko pertanian Mas, coba muter-muter di dekat Mas siapa tau ada.. kalo tidak ketemu bisa online banyak sekali, Mas mau tanaman apa aja ada...
      Bukan masalah kurang gaul Mas, namanya juga baru akan memulai he...
      Semoga semakin mencintai menanam Mas, karena negara kita diberi anugrah tanah yang sangat-sangat subur... jangan sampai kita justru menyia-nyiakan anugrah itu he...

      Terimakasih Mas Azid... Semoga sukses selalu dan semakin cinta menanam..

      Delete
  10. mas Nanang, kontak lagi, ya (cuma kalo ada perlu aja kontak :-)
    mas, ini hal yang udah lama muncul, tapi dulu tak pikir hanya masalah ringan, tapi sekarang saya mulai terganggu dengan hal ini; yaitu munculnya binatang keong/siput yang kecil-kecil tapi semakin lama semakin banyak dan mulai mengganggu kerja filter. yang saya tanyakan :
    1. itu binatang apa sih, mas ?
    2. apa sebenarnya manfaat binatang itu ?
    3. kalo ternyata mengganggu, apakah binatang itu harus dibasmi atau cukup dikendalikan saja (karna mungkin ada manfaat lain) ?
    4. kalo harus dibasmi/dikendalikan, dengan cara apa, ya, Masa ?
    matur nuwun, mas Nanang; salam dari surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo apa kabar Mas Ashari.. ha..ha.. gak papa Mas santai aja...
      Ditempat saya juga ada, tapi entah dari mana datangnya, mungkin dulu terbawa ikan, azola, dll...
      Pengalaman yang sama juga saya alami bahkan sampai sekarang, awalnya risih juga, tapi lama-lama saya berubah pikiran.
      Saya mencoba mengambil sisi positifnya, karena bagaimanapun setiap makluk pasti punya manfaat dalam kehidupan ini, saya pernah baca artikel bahwa keong juga memakan sisa pakan ikan sehingga dapat mengurangi amoniak, jadi saya anggap itu bagian dari keseimbangan sistem yang alami he...
      Kalo sudah terlalu banyak, biasanya saya ambil lalu saya gecak/remuk dan saya masukkan lagi untuk pakan ikan, sekarang karena sudah punya ayam rencana mau saya kasihkan ke ayam.
      Jadi saya kendalikan manual saja Mas, untuk pakan ikan atau ayam he...

      Kalo mau dibasmi tuntas saya kira akan sangat sulit Mas tapi bisa, mungkin caranya dengan mengeringkan secara keseluruhan, atau pakai obat khusus pembasmi keong tapi penghuni seperti ikan harus dipindah dulu, atau pake keong pemakan keong kalo gak salah namanya asasin snail biasanya untuk di aquarium...

      Demikian Mas Ashari...
      BTW bagaimana perkembangan akuaponiknya Mas...?

      Terimakasih, salam kembali dari Yogyakarta..

      Delete
    2. Salam kenal mas nanang, saya febro dari pekanbaru mas. Akhir-akhir ini saya sangat tertarik untuk membuat aquaponik. Nah kebetulan setelah saya melihat aquaponik punya mas nanang, saya pengen nyontoh mas, kebetulan bahan-bahan udah ada beberapa yang tersedia dirumah seperti drum, baskom dan botol2 bekas. Rencananya saya mau buat greenhouse kecil2an dulu, itu mas atapnya pake plastik apa ya mas? Tahan ya pake plastik begitu?
      Trus kalo mas kan kolamnya letaknya sejajar diatas tanah tuh, kebetulan di halaman rumah saya udah ada kolam batu dalam tanah, nah kalau seperti itu bagusnya pompa diletakkan dikolam apa tetap di drum seperti punya mas gitu?
      Segitu dulu deh mas nanyanya, saya kerjain dulu deh kalo ada yg kurang paham boleh nanya lagi kan mas?
      Matur suwun mas nanang.

      Delete
    3. Salam kenal juga Mas Febro nun jauh di Pekanbaru..

      Terimakasih Mas, sip mas mau praktek, karena dengan praktek langsung akan lebih mudah bagi kita untuk bisa cepat memahami. Untuk plastik menggunakan plastik anti UV memang tersedia untuk pertanian dan itu awet Mas, sebelum memanfaatkan di akuaponik saya juga pake untuk nanam di pot, 2 tahun masih bagus, yang penting jangka waktu tertentu perlu dibersihkan dari lumut terutama musim hujan...

      Untuk posisi pompa di kolam langsung memang akan cepat sekali kotor Mas, kecuali Mas Febro rajin membersihkan, kalo bisa membuatkan filter tong sejajar kolam ya tentu akan lebih baik memang akan sedikit susah karena harus membuat lubang untuk jalur pipa, itupun jika masih ada ruang tersisa di sekitar kolam.
      Kalo pakannya pelet saja saya kira perlu dicoba dulu dikolam gak papa, tapi kalo ada tambahan dedaunan, seperti yang saya alami serat-serat akan melilit dibaling2 jadi pompa akan cepat mengalami penurunan kinerja efeknya aliran tidak lancar, bell siphon jadi sering ngadat...

      Ok Mas.. santai saja, selama saya masih mampu akan saya jawab dari pengalaman yang saya peroleh...

      Terimakasih Mas Febro..

      Delete
  11. mas bro,, ane dr pontianak. Kalbar..
    Ane msh bingung dengan sistem rakit apung..
    Kalo gak pake media,, gimana kita meletakkan tanamannya di styrofoam??
    Thanks...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam juga Mas Bro Hebri..

      Maaf sebelumnya meskipun saya belum pernah melakukan tapi saya pernah mencoba mempelajari dan memahami...Kalo sistem rakit apung, biasanya menggunakan netpot.. jadi styrofoam bagian atas dibuat lubang untuk meletakkan netpot, dan tanaman diletakkan di dalam netpot tersebut, dengan akar menjuntai ke bawah. Biasanya mulai dari tahap pembenihan sudah dilakukan di netpot tersebut, karena kalo tidak proses pemindahan agak sulit, bisa merusak akar..
      Mungkin demikian Mas Bro Hebri.. maaf kalo ada yang kurang pas..

      Trimakasih..

      Delete
    2. Mas nanang saya tertarik aquaponic skala besar.menurut mas nanang sistem paling menguntungkan dan hemat ongkos.terima kasih

      Delete
    3. Trimakasih Mas Yahwehsonren.

      Jujur Mas, kalo ditanya paling menguntungkan & hemat ongkos saya belum bisa menjawab, karena selama ini yang saya cari adalah bagaimana ikan bisa sehat & tanaman bisa subur dengan sistem yang alami.. Tapi menurut pandangan saya, bahan yang digunakan sistem apapun itu memang cenderung sama, semua punya kelebihan & kekurangan sendiri2... mungkin sekali lagi mungkin yang membedakan nantinya, jika kita bisa melakukan pembenihan ikan sendiri, pembenihan tanaman sendiri, memproduksi makanan sendiri jadi tidak bergantung dari luar... tapi itu hanya pandangan saya lo Mas...

      Trimakasih..

      Delete
  12. selamat pagi mas Nanang, mohon tanya itu pompa airnya nyala 24 jam ya? Atau mas Nanang pake timer? mohon penjelasan krn saya masih newbie di bidang aquaponic ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat siang Mas Erwin..
      Iya Mas pompa nyala 24 jam, tapi itu jenis pompa khusus kolam jadi watt nya kecil.

      Trimakasih..

      Delete
    2. kalau boleh info merk pompa nya apa ya Mas Nanang? Thank you Infonya ya Mas

      Delete
    3. Untuk Kolam fiber & Ibc pake HALICO.. untuk koi pake TETRA
      Mas...

      Trimakasih...

      Delete
    4. Terima kasih banyak info ttg Aquaponic nya mas Nanang...semoga makin sukses yaaa. Saya sdh ga sabar ingin coba, nanti perkembangan nya sy update, jadi bs sama2 belajar, sekali lagi terima kasih ya mas Nanang

      Delete
    5. Sama sama Mas Erwin..

      Sip Mas, memang harus dicoba langsung biar ilmunya cepet meresap he....

      Trimakasih Mas Erwin

      Delete
  13. Salam kenal Pak Nanang...Saya Sofi dr Tuban, pengen banget bikin aquaponik tp masih bingung!! Dari semua sistem aquaponik yg ada mana yang paling mudah dan murah pembuatannya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mbak Sofi...
      kalo sudah punya kolam mungkin lebih murah, tapi kalo belum mungkin bisa pake kolam terpal.. Untuk yang paling murah dan mudah jujur sulit bagi saya untuk menjawab Mbak, akuaponik bisa dibilang mudah tapi juga sulit, untuk bahan mungkin mudah, yang sulit bagi saya sendiri menjaga sistem dalam keadaan stabil, karena dalam akuaponik ada ikan, bakteri dan juga tumbuhan yang harus kita kelola.
      Kalo saya punya saran, coba skala kecil dahulu Mbak, seperti yang saya coba di artikel awal blog ini mengenai akuaponik, di situ saya juga belajar banyak meskipun masih mencoba..
      Trimakasih..

      Delete
    2. Terima kasih pak, maaf kl banyak nanya. Kl kolamnya didlm rumah, bisa tidak dijdikan aquaponik?

      Delete
    3. Pada dasarnya bisa Ibu jika matahari mampu menjangkau di dalam rumah, kalo tidak kita harus menyediakan lampu khusus untuk tanaman, tentu saja beban listrik akan bertambah, karena bagaimanapun tanaman sangat membutuhkan sinar matahari.... Atau bisa juga kolam tetap di dalam, tapi tanaman di luar ruangan dengan membuat jalur pipa air...

      Trimakasih..

      Delete
  14. maaf pak,saya mahasiswa pnj bersama tim ingin melalukan penelitian budidaya sistem akuaponik
    nah yang ingin saya tanyakan pak,apakah untuk aliran air dari kolam ikan,harus terus dialirkan ke tanaman atau ada timer gitu pak ?
    dan untuk pengaturan debit air yang dialirkan ke tanaman itu di atur lagi atau gimana pak ?
    dan saya ingin menanyakan lebih lanjutnya pak,boleh tidak pak kalo saya meminta kontak bapak ?
    makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal Mbak Yuni.

      Untuk aliran sebenarnya 24 nonstop, itu yang saya lakukan, karena ikan yang saya pelihara seperti koi, nila, grasscarp, tapi bisa juga pake timer. Untuk aliran ke tanaman juga nontsop, tapi untuk sistem pasang surut ada alat khusus yang bisa mengatur otomatis sehingga air di dalam tanaman bisa mengalami pasang dan surut.
      Untuk debit di tanaman, memang perlu di atur Mbak..
      Ini email saya Mbak nanonkst@yahoo.com... nanti saya kirim no hp via email.
      Trimakasih.

      Delete
  15. Salam kenal mas Nanang, saya Ancing dari Jakarta Utara, saya mau nanya mas tentang Bell Siphon, apakakah Bell Siphon itu harus ada di tiap teknik hidroponik yang mas jabarkan diatas? Kalau boleh tau mas menerapkan teknik yang mana ya mas? Dan untuk bakteri nya mas, itu bagaimana ya cara mendapatkan bakteri itu?
    Terima Kasih mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Anbi..
      Tidak harus Mas, semua tergantung dari sistem hidroponik yang kita pakai, dan kalo saya hampir 90 % menggunakan sistem pasang surut yang menerapkan bell siphon & Siphon apung. Mengapa lebih memilih sistem tersebut, karena dengan sistem tersebut menurut saya karena cocok untuk berbagai jenis tanaman.
      Bakteri sebenarnya ada bisa lewat tanaman air, atau sistem pencernaan ikan yang terbawa kotoran ikan Mas, kalo tidak di toko2 ikan hias biasanya juga ada. Demikian Mas..

      Trimakasih.

      Delete
    2. Berarti kalau kita buat aquaponic pertama kali pasti mendapatkan bakteri secara otomatis ya mas? karna dari penjabaran mas yg td bakterinya terdapat juga pada sistem pencernaan ikan kan mas?. Oya mas kalo yang menggunakan sistem pasang surut dengan media tanam menggunakan batu krikil berarti kita juga harus mengatur bellsiphonnya biar kena akar tanamannya ya mas? apakah akarnya harus selalu terendam air selama 24 jam mas? dan kira kira berapa milimeter akar yang terendam mas?
      Terima Kasi mas.

      Delete
    3. Dari literatur yang pernah saya baca iya Mas, selain itu, sejak awal saya memelihara koi 4 tahun yang lalu, kolam juga tidak diberi bakteri dari luar, dan semua terjadi secara alami Mas Ancing, jadi kita tinggal menyediakan "rumah" untuk bakteri tersebut, dalam hal ini filter..
      Iya Mas, kita harus mengatur ketinggian bell siphon, dan posisi akar berada di daerah/area yang mengalami pasang surut, karena dengan demikian, saat proses surut, akar bisa bernafas dan saat pasang nutrisi yang terbawa air bisa terserap.. Jadi bell siphon menjaga akar tanaman tidak terendam air secara terus menerus...
      Mengenai berapa mili akar terendam itu tidak tentu, yang terpenting, bahwa akar berada di posisi/area yang mengalami pasang surut... Demikian Mas..

      Terimakasih Mas Anbi.

      Delete
    4. maksudnya rumah gimana ya mas? oya mas untuk filternya lebih baik ditaruh dimana ya mas? akuarium > growbed > filter atau akuarium > filter > growbed?
      maaf mas nanya mulu, soalnya saya tertarik dengan aquaponic ini hehe
      Terimakasih Mas.

      Delete
    5. Maksudnya rumah itu filter Mas he.. karena filter itu sebenarnya sebagai tempat bakteri tinggal...
      Untuk posisi seharusnya Akuarium-Filter-Growbed... karena kotoran dari akuarium akan dirombak di filter dan hasil perombakan itu dimanfaatkan untuk tanaman di growbed..

      Santai aja Mas, tapi maaf juga kalo saya jawabnya gak bisa langsung he..

      Trimakasih..

      Delete
    6. nah filternya itu ditaro dimana ya mas? di aquariumnya atau dimananya mas?
      iya gpp mas
      Terimakasih.

      Delete
    7. Bisa dibuatkan wadah sendiri Mas, dan dibuatkan jalur pipa yang saling terhubung...

      Trimakasih

      Delete
    8. untuk pompanya, memakai pompa apa ya mas yang cocok buat akuariumnya? apa pompa biasa yg buat akuarium aja cukup?

      Terimakasih

      Delete
    9. Untuk pompa sesuaikan saja dengan volume akuarium Mas, tapi perlu dilihat juga berapa meter yang dapat dijangkau oleh pompa tersebut, karena nanti terkait dengan ketinggian growbed, tapi kalo akuarium dan growbed sejajar tentu tidak masalah.

      Trimakasih

      Delete
  16. Ditunggu ya kak penjelasan lebih lanjutnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Achmad..
      Iya Mas, sekarang dalam proses mengumpulkan pengalaman, jadi setiap artikel yang ada bukan hanya secara teori, tapi praktek sudah ada... Sabar ya Mas...he..

      Trimakasih..

      Delete
  17. salam kenal mas nanang, saya pandu dari surabaya.
    saya tertarik dengan paparan aquaponik di blog mas nanang. saya punya kolam lele dirumah yang saya kasih prebiotik tiap sebulan sekali dan rutin panen tiap tiga bulan sekali, yang ingin saya tanyakan apa pengaruh prebiotik bagi tanaman aquaponik?
    terima kasih..........

    ReplyDelete
  18. Tempat untuk media tanamnya kira kira yg lebih sederhana apa ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa talang air, pralon, ember cat, bisa juga ember bulat besar... ada banyak macamnya...

      Trimakasih..

      Delete
  19. Salam kenal mas nanang,mau nanya nih kalau nutrisi dalam air tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman bagaimana? Dan sejauh yg sudah saya coba kok tidak semua sayuran bisa tumbuh dengan baik karna saya rasa kurang nutrisinya padahal ikan saya sudah sekitar 800 an ekor

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga...
      Dengan jumlah ikan sebanyak itu seharusnya cukup, selama ini saya memang mencoba berbagai sistem termasuk dengan menggunakan lapisan tanah, tapi pada akhirnya saya tetap mengambil kesimpulan bahwa tanpa tanah tetap bisa subur, tentu semua dari pengalaman yang saya dapatkan.
      Dari pengalaman itu ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan, antara lain tong pengendapan, filter/rumah bakteri, teknik pengairan, termasuk juga teknik dalam menanam..
      Artikel saya yang mengenai pengendapan, di situ membuktikan bagaimana kotoran ikan & sisa pakan yang diurai bakteri akan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman, dan untuk tanaman sayuran daun hal itu sudah cukup. Agak sedikit berbeda dengan tanaman sayuran buah seperti cabe, saya menambah kulit pisang sebagai pelengkap nutrisi, tapi sebelumnya tanaman cabe paprika di akuaponik ikan koi hanya dari kotoran & pakan ikan yang telah terurai tetap bisa.
      Mungkin perlu ditelusuri, apakah sistem yang dibangun sudah "tepat", sehingga bisa dicari dimana letak permasalahannya... Coba di cek juga PH, karena hal itu juga berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi.

      Trimakasih..

      Delete
  20. Minta no pin bb nya mas nanang bisa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf Mas Muhamad, saya tidak punya BB, tapi kalo no HP ada, minta emailnya Mas nanti saya kirim no saya.

      Trimakasih.

      Delete
  21. Pak Nanang sy mau belajar juga, apakah untuk sistem ini masih butuh media filter bioball juga? Thanks sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Albert..
      Untuk sistem yang sangat sederhana, media tanam bisa juga sebagai filter dan itu hanya jika ikan yang kita pelihara hanya sedikit. Untuk sistem yang lebih kompleks, jumlah ikan yang dipelihara banyak, kita harus membuatkan filter sebelum masuk ke tanaman, nah dalam filter biologi, media seperti bioball sangat dibutuhkan, karena pada dasarnya kita sangat tergantung pada peran bakteri sebagai pengurai kotoran dan sisa pakan.

      Demikian Mas Albert..

      Trimakasih.

      Delete
    2. Terima kasih pak... Tertarik nih utk mulai membuat sistem aquaponik

      Delete
    3. Sama-sama Mas, selamat bermain-main dengan akuaponik karena harus dinikmati.. he..

      Trimakasih

      Delete
    4. Maaf mas nanya lagi, sy sdh mau mulai membuat sistem aquaponic, tapi pertanyaan saya apakah tanaman aquaponic tsb harus full terkena matahari, soalnya rencana lokasi agak terhalang pohon utk sinar mataharinya. Thanks sebelumnya mas

      Delete
    5. Santai saja Mas he...
      Iya Mas, matahari sangat peting sekali untuk tanaman terutama sayuran, kalo bisa full tentu akan lebih bagus hasilnya... mungkin pohonnya bisa dikurangi ranting/daunnya Mas he.. tapi kalo untuk konsumsi sendiri tentu dak papa, tapi menurut saya dicoba dulu sambil kita terus belajar.

      Terimakasih

      Delete
    6. Thanks mas pencerahannya. GBU

      Delete
    7. Sama-sama Mas Albert, selamat berakuaponik..

      Delete
  22. Maaf mas saya minta masukannya,Bahan saya :
    Aquarium p100, l40, t40
    Pipa paralon 3" 4bh @ 2m
    Bagusnya saya buat gimana mas untuk aquaponic. Untuk media tanam saya mau gunakan bekas cup air minum,isi media .
    tanam rencananya sekam+cocopeat.
    Mohon penjelasannya,terimah kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Irhal..
      Ukuran akuarium sebenarnya terlalu kecil, tapi jika untuk belajar saya kira tidak ada masalah.
      Untuk pralon saya kira terlalu banyak jika jumlah ikan hanya sedikit, dicoba dulu dengan 2 pralon, jarak antar lubang jangan terlalu dekat mungkin bisa 15 cm. Nanti menggunakan sistem DFT saja Mas, jadi air mengalir tapi masih ada genangan beberapa cm, sehingga kotoran halus bisa mengendap..
      Untuk media tanam cocopit cenderung akan menyerap air sehingga media bisa sangat basah, dan air akan cenderung menjadi kecoklatan.. Lubang untuk gelas dibuat banyak biar akar bisa leluasa mencari nutrisi.
      Untuk filter bisa dibuatkan dari ember cat besar 2 buah, 1 untuk pengendapan 1 lagi untuk media seperti bioball..
      Karena akuarium biasanya pompa ada di dalamnya, jadi mau tidak mau posisi filter lebih tinggi dari akuarium, dan media tanam posisinya ada diantara filter dan akuariun, sehingga air dari media tanam bisa kembali ke akuarium.
      Sementara demikian Mas, bila ada yang kurang bisa disambung he..

      Trimakasih..

      Delete
  23. saya liat video mark sungkar tentang aquaponik, tetapi saya tidak mengerti bagaimana cara membuat NUTRISI dari kotoran ikan, disana dijelaskan bahwa kotoran ikan dirubah menjadi NITRIT kemudian ditambah oksigen (aerator) dan pupuk, lalu dipermentasi selama 24 jam, nah hasil permentasi tadi sudah matang menjadi NITRAT (NUTRISI),
    PERtanyaan saya adalah, tolong jelaskan atau di uraikan tentang hal tersebut supaya saya bisa membuat sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Muhammad Khairil

      Pada dasarnya semua kotoran bisa menjadi nutrisi bila sudah terurai oleh bakteri. demikian pula dalam akuaponik, kotoran ikan yang mengandung amoniak akan diurai oleh bakteri nitrifikasi. Yang perlu kita lakukan sebenarnya adalah menyediakan tempat supaya bakteri tersebut bisa hidup dan melakukan aktivitasnya untuk mengurai kotoran. Dalam akuaponik atau budidaya ikan seperti koi (sistem tertutup), kita perlu menyediakan filter biologis, yang di dalamnya terdiri dari bak pengendapan dan bak khusus yang diisi media (bioball, kaldnes atau media lain)sebagai tempat bakteri menempel, berkembang biak & melakukan aktivitasnya.
      Nanti kotoran dari kolam akan terbawa masuk ke tong pengendapan, amoniak yang terbawa akan diurai oleh bakteri nitrifikasi (nitrosomonas & nitrobakter)menjadi nitrit kemu nitrat, nitrat itulah yang kemudian dimanfaatkan sebagai nutrisi bagi tanaman.
      Untuk filter ada contohnya di artikel lainnya Mas.

      Demikian Mas, maaf kalo kurang memuaskan.

      Trimakasih.

      Delete
  24. mas nanang, kalo media tanam nya pake sekam bisa gak? sekam bakar & yg gak dbakar bagusan mana? pake sekam ntar ngefek ke ph gak? mnrt mr.affnan layer gb sebaiknya 3..kalo yg bawah pake carbon filter buat akuarium bisa gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya bisa, tapi karena karakter sekam bakar yang ringan tentu akan menjadi masalah jika sistem yang dipilih tidak pas, mungkin kalo model tetes masih bisa, tapi jika model seperti pasang surut agak sulit tapi bukan berarti tidak bisa. Kalo sekam yang tidak dibakar cenderung akan mudah busuk dan mungkin bisa membawa penyakit. Soal PH, saya kurang begitu tahu.
      Mungkin bisa, tapi karena ukurannya yang kecil ditakutkan dalam waktu yang tidak lama akan cepat tersumbat.
      Trimakasih..

      Delete
    2. Ini setupku mas,sistem Gtower nyontoh dr yutub..gak pake GB lgsg pake filter akuarium di dlm pvc nya.

      https://drive.google.com/file/d/0B2hVXOxxhR5QRExUZ2dhWWlXOEU/view

      Ikan nya ada di box es itu,tp stlh running bnyak mslh & rasanya lebih Bagus kalo pake GB..ini lg proses siapin GB,bikin bell siphon udah bisa,ini di test udah Bagus.

      Media, td udah nemu batu apung, rncana atas nya bata, atasnya lg sekam.

      Nah ini, biar sekam gak ngambang kira2 pake media apa atasnya yg gak berat, gak ditumbuhi lumut, gak bnyak pnguapan & gak nyumbat ke bell siphon mas? Lubang nya sih garis gitu aja ada bnyak sampek batas atas

      Delete
    3. Trimakasih Mas Indra...
      Wah semangatnya tinggi sip Mas mantap... itu yang hitam untuk percabangan apa Mas kok baru lihat he..
      Kalo hanya diputar begitu saja, memang lama lama akan semakin banyak masalah Maa, akan lebih baik memang melewati filter terlebih dahulu, baru diangkat ke tower.. itu berarti pompanya agak lumayan besar, jika dibandingkan dengan volume ikan..
      Kalo sekam digunakan dalam sistem pasang surut sepertinya kurang pas. Supaya tidak ditumbuhi lumut dan mengurangi penguapan memang harus dijaga supaya air tidak sampai ke permukaan, jadi harus ada lapisan media atas sekitar 5 cm yang tidak terkena air secara langsung, kalaupun basah karena resapan, paling tidak saat terkena sinar akan cepat kering jd lumut akan susah tumbuh..
      LApisan atas bisa pake pecahan genting, kerakal, pasir malang, untuk pecahan genting, kerikil, ukurannya kecil supaya lebih baik.

      Trimakasih..

      Delete
    4. Itu Tee-dos buat pvc listrik,kan itu pake pvc 5/8 gak nemu tee yg biasa

      Kalo pake gb,brarti kudu pake sump tank yah? Bisa gak 1 pompa ato gak pake pompa sama sekali? Bingung setup plumbing nya,krn pindah lt.3 outdoor & listrik nya narik kabel dulu kalo tandon rmh emang tmpatnya di lt.3.

      Itu pake pompa dlm air,lupa mas..beli yg paling murah 170 rb an,katanya bisa koq naek air 2 meter.

      Kisruh pake sekam terlalu lembut, nyumpet ke media guard & ganggu siphon..ini ada bekas pasir kucing, tak pake aja..browsing sih bisa buat hidroponik tp g tau efek ke ikan & tanaman..mirip2 zeolite seh

      Ini batu apung ngambang, pasir kucing nya tenggelam..gimana ngatur nya yah biar rapi layer nya? Ato biarin nyampur aja?

      Met taun baru mas :)

      Delete
    5. Maaf Mas habis liburan hehe...
      hehe...kirain pake apa.. itu cabangnya..
      Kalo saya dari growbed langsung ke kolam Mas... jadi gak pake sump tunk.. pake 1 pompa bisa, tapi kalo gak pake pompa gak bisa saya kira... Wah kalo di outdoor lt 3 malah bagus itu Mas matahari bisa banyak...

      Saya kira ndak papa pake bekas pasir kucing, perlu dicoba Mas... kita gak tahu kalo gak dicoba hehe...

      Kalo apung ngambang dan pasirnya lembut tentu sulit.. harus ada pelapis diantara keduanya misal kerikil untuk menahan batu apung, tapi pengisian dalam kondisi kering...

      Selamat Tahun Baru Juga Mas... semoga semakin sukses ya...

      Delete
    6. Kalo pake swirl filter / radial flow filter, di taruh mana nya? Sebelum ato sesudah growbed?

      gimana cara nya biar gak clogging? Krn Pipa pvc ⅝ nya tak ganti selang mas biar gak berat ngangkat & gak perlu pompa gede2

      Kalo pake bio ball plastik gitu di taruh sblh mana yah? Jadi satu ama swirl filter ato tank terpisah? Kan dia kudu muter2 di air kena arus ato udara

      Delete
    7. Sebelum growbed Mas, karena fungsinya memilah kotoran padat sehingga bisa mengendap.
      Pompa sebenarnya bukan masalah besar enggaknya Mas, tapi bergantung ukuran/volume kolam dan berapa ketinggian air yang akan diangkat. Kalo hal itu tidak dipenuhi, ikan yang nantinya akan terganggu karena air tidak tersirkulasi dengan baik, sehingga kotoran akan mengendap di kolam.
      Untuk bioball diletakkan di tank sendiri Mas, setelah pengendapan yang ada swirl filternya, jadi nanti fungsi bioball sebagai filter biologis karena akan ditempati bakteri. Air yang membawa amoniak dari tong pengendapan akan diproses oleh bakteri nitrifikasi di tank yang ada bioballnya, hasil dari proses itu baru dialirkan ke tanaman karena amoniak sudah diubah menjadi nitrit kemudian nitrat oleh bakteri di bioball tersebut.
      Demikian Mas..

      Trimakasih...

      Delete
    8. Tak gabung jadi satu mas biar hemat tempat & wadah. Radial flow filter buat endapan + bioball buat filter biologis.

      Ini pic nya, diy pake gallon air besar + gallon air yg kecilan di dalem nya.

      https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpt1/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/12642993_10205628724814492_5101119365225390735_n.jpg?efg=eyJpIjoidCJ9&oh=163854bc9b95cef684eff80e14b6bf2d&oe=57404E21
      Add fb nya skalian mas..indrung@facebook.com

      Delete
    9. Kasih di ember cat 25 kg aja Mas...
      akun fb nya gak ada Mas he..

      Delete
    10. Haha, gak ada yg nganggur gallon cat nya, ada bnyak drumah kan toko bangunan..itu gallon air bocor, nganggur makanya tak pake buat wadah filter..maksimalkan pake barang2 bekas mas :p

      Delete
  25. minta no hp mas nanang bisa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mas...
      Boleh minta alamat emailnya nanti saya kirim.
      Trimakasih.

      Delete
    2. madonharahap@gmail.com
      Terimakasih mas

      Delete
  26. Halo mas Nanang saya Vio.. Saya juga baru mau mulai nih aquaponic tp msh away banget. Jd mau belajar dari nol. Boleh minta email dan Contact nya mas? Email saya vio2x@yahoo.com.. Klo boleh balas nya via email ya mas klo ga keberatan. Takut ga ke baca klo di sini. Makasih banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal ya Mbak Voi...
      ok saya kirim ya via email, pasti kebaca Mbak di sini, tiap hari selalu saya buka walau kadang hanya sekali saja he...

      Trimakasih..

      Delete
  27. Salam kenal mas Nanang, sy joko dr tangerang... sy juga baru tertarik dengan aquaponik hehehe.. maaf mas mau tanya ,tanaman utk aquaponik bibitya harus dr tanah dulu ya ? Smp umur brp baru bisa masuk media aquaponik ? Dan kalau ndak keberatan sy minta no contactnya utk belajar dr mas Nanang.. email saya d70ko.joestin@gmail.com
    Salam sejahtera dan terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Djoko...
      Pada dasarnya penyemaian bisa dilakukan dimana saja, bisa di tanah atau di media lain atau langsung juga bisa. Saya juga menyediakan growbed akuaponik yang sering saya pakai untuk penyemaian, media yang saya pakai adalah pasir malang jadi tidak saya semai di tanah, justru lebih baik, karena kalo di tanah terkadang sampai lupa menyiram he... Untuk pindah tanam penanaman di tanah atau akuaponik sama saja, tergantung dari apa yang kita tanam, untuk sayuran daun biasanya setelah umur 2 minggu atau daun sejati sudah 4, biasanya di kemasan ada petunjuknya. Nanti saya kirim Mas..

      Trimakasih..

      Delete
  28. Terima kasih mas Nanang utk balasan ulasannya.. 1 lg pertanyaan , posisi filter lbh baik setelah kolam atau setelah wadah tanam baru ke kolam lagi mas ? Suwun mas Nanang sy tunggu emailnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik setelah kolam Mas, karena filter yang kita gunakan adalah filter biologis jadi di situ ada banyak bakteri yang berperan dalam proses nitrifikasi, jadi air yang masuk ke growbed akan membawa nitrat sebagai hasil akhir dari nitrifikasi yang akan siserap oleh tanaman. kalupun masih ada kotoran halus terbawa itu nanti akan dikonsumsi oleh cacing di growbed dan menjadi pupuk juga.

      Trimakasih.

      Delete
    2. Suwun mas Nanang, sy tgu no kontakne yo....

      Delete
    3. Sudah Mas sejak tanggal 19 Agustus.

      Delete
  29. Selamat siang mas nanang
    boleh minta kontak telp/pin/wa dan alamatnya dikirim ke email saya unax_07@yahoo.com
    mau belajar banyak sama mas nanang nih kebetulan saya mau pindah ke jogja dan saya lihat mengerjakan aquaponik sangat menyenangkan
    terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat siang juga Mas Helio
      ok nanti saya kirim Mas..
      Trimakasih

      Delete
  30. Salam mas nanang..
    Makasi banyak tentang teori ilmu.nya mas...
    Saya ingin belajar aquaponik..
    Saya mau nanya...
    Tentang pompa aer.nya ...
    Sekira.nya pompa aer gak hidup dalam waktu 7 jam gitu.
    Apa ikan.nya bisa mati mas..
    Mamlum mas di kampung saya sering mati lampu...
    Jadi ragu saya tentang aquaponik nya..
    Karna ikan'nya bergantung pada aer yg mngalir...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam dan trimakasih juga Mas Maulana.
      Kalo memang kondisi listrik seperti itu, mungkin bisa dipilih ikan yang punya ketahanan tinggi seperti lele karena lele di lingkungan "jelek" tetap tahan, nila juga bisa. Sejak awal membangun perlu disiapkan sistem yang sekalian baik dengan filter dan pompa yang sesuai ukuran kolam, sehingga kotoran terproses dengan baik dengan demikian saat lampu mati pun, kondisi kolam tetap bagus, berbeda jika filter dan pompa tidak sesuai ukuran akibatnya kotoran tetap mengumpul di kolam dan saat lampu listrik mati akan tambah parah.

      Trimakasih.

      Delete
  31. mas Nanang, boleh saa minta kontaknya, saya sudah ada kolam terpal, rencana bangun aquaponic

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh Mas, kalo boleh juga saya minta email biar saya kirim via email.

      Trimakasih.

      Delete
    2. Maaf late Respon, ini email saya Mas Nanang amin46435@gmail.com di tunggu ya mas

      Delete
  32. Selamat pagi Mas Nanang, Bagaimana cara membasmi lintah kecil2 di peralon dan saringan akuaponik saya ya? Apakah wajar jika terdapat lintah kecil2 di peralon dan saringan? Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Mas Iwan...
      Hal yang sama yang juga saya alami, tapi saya tidak membasminya, hanya saja beberapa bulan sekali akan saya bersihkan biasa biar tidak menyumbat. Saya percaya kehadirannya tidak mengganggu dan mungkin itu bagian dari ekosistem yang sudah terbentuk baik, sehingga banyak makluk bisa hidup.
      Jadi kalo saran saya bersihkan biasa saja secara berkala pipa dan saringan ndak perlu dibasmi berlebihan, karena bagaimanapun mereka makluk hidup yang butuh makan dan akan menghasilkan kotoran, nah kotoran itu pasti bermanfaat juga bagi tanaman, kalo kita membasmi berlebihan pasti akan berpengaruh entah pada ikan atau bakteri yang sudah terbentuk baik.
      Terimakasih.

      Delete
  33. Mas Nanang, ulasan2nya sangat menarik. Satu hal yang mungkin terlupakan adalah masalah air hujan dan curah hujan. Kebetuan saya di Bogor yang memiliki curah hujan tinggi. Boleh minta pendapatnya bagaimana pengaruh curah hujan terhadap air kolam dan air yang sudah terfiltrasi secara organik. Apakah kadar PH air hujan berbahaya utk proses aquaponik? Mohon pencerahan dan pendapatnya. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Ferry..
      Walau tidak tertulis di artikel ini, tapi pengalaman mengenai air hujan pernah saya tulis di artikel berjudul Perlukah Atap Untuk Akuaponik ?, di artikel tersebut saya berbagi pengalaman terutama pengaruh hujan terhadap akuaponik yang secara kebetulan akuaponik kolam koi yang saya bangun tidak ber-atap.
      Dampaknya memang sangat besar terhadap tanaman apalagi jika hujan lebat,karena air hujan banyak masuk ke kolam akibatnya tanaman secara perlahan akan menguning dan itu terlihat sangat jelas sekali. Akibat masuknya air hujan yang cenderung asam mengakibatkan PH berubah (cenderung menurun), dan itu mengganggu pada penyerapan nutrisi yang ada di kolam.
      Demikian Mas sedikit pengalaman saya..

      Terima kasih

      Delete
  34. Halo mas nanang, saya rencana mau bikin aquaponic mini.
    Saya sdh ada aquarium ukuran 40x28x25, berisi 2 ikan mas koki & 2 black ghost, filter aquarium yg ditempel diatas & aerator.
    Aquarium tsb saya taro di dlm ruangan dg menggunakan lampu uv.
    1. Bisa nggak saya buat aquaponic dg tsb diatas?
    2. Karena saya msh awam sekali, jd bs tlg info Bahan apa lg yg perlu saya tambahkan?
    3. Tanaman apa yg baik utk aquaponic saya nantinya.
    Makasih sebelumnya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga Mas/mbak Dilla Sigit..
      1. Tentu saja bisa walau memang hanya sederhana.
      2. Untuk bahan tentu saja itu terserah, tapi untuk mencoba bisa pake talang atau wadah lain yang tidak usah terlalu besar mungkin cukup seluas akuarium untuk ukuran maksimalnya, dengan ketinggian sekitar 10cm saja, nah karena jumlah ikan hanya sedikit tentu growbed dan media di dalamnya yang akan ditanami bisa dijadikan filter sekaligus. jadi nanti wadah yang tingginya 10 cm tadi diisi media bisa kerikil tapi karena kerikil berat perlu diperhatikan penyangganya, kalo mau pake media yang ringan dan penyerapan air bagus bisa pake hidroton tapi tentu saja harus beli. Air dalam wadah tersebut ketinggiannya dibuat 5 cm saja, jadi nanti pada ketinggian 5 cm pada wadah tersebut bisa dibuatkan lubang saluran air. Jadi alurnya nanti dari kolam masuk ke growbed/media tanam, dan masuk filter akuarium (penyaring) supaya lebih bersih, baru masuk lagi ke akuarium.
      3. Untuk tanaman karena hanya pake lampu uv tentu akan sangat terbatas, bisa sayuran daun seperti slada, bayam, tapi sekali lagi pertumbuhannya kurang maksimal, tapi tak papa untuk mencoba, bisa juga kalo mau untuk sekalian hiasan atau penyerap racun bisa pake tanaman seperti sirih belanda.
      Mungkin demikian sedikit dari saya.
      Trimakasih.

      Delete
    2. Sama sama semoga bisa sedikit membantu...

      Delete
  35. bagus sekali artikel akuaponiknya....

    ReplyDelete
  36. Mas , saya baru buat kolam ikan ukuran lunas 50cm x 3 m . Dalam kolam itu saya beri sekat 3 bagian x 30cm rencana mau saya buat filter ( Foto nanti bisa saya kirim ke alamat email sampean ). Lalu saya ketemu artikel ini semoga bisa saya praktekan & moga bermanfaat.
    Yang ingin saya tanyakan ;
    1. Pompa air & Selang ukuran berapa yang bisa saya gunakan
    2. Sekat 1,2,3 sebaiknya saya isi apa saja ?. (Jika perlu filter rangkaian sederhananya apa & sebaiknya di taruh di sekat nomor berapa )?
    3. Jika tanaman langsung ditancapkan sterofoam yang di lubangi untuk akar kira2 bisa hidup atau tidak mas ?
    Terimakasih ,Mohon maaf & mohon dimaklumi jika banyak tanya , saya pemula ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih dan salam kenal mas Djohan....
      Sementara saya jawab dulu.
      1. Untuk pompa ukurannya menyesuaikan volume kolam, misal volume kolam 1000L kita bisa menggunakan pompa seukuran 1000L/H, jika terlalu kecil tentu kurang baik karena kotoran cenderung mengendap terlalu lama di kolam, dan jika terlalu besar justru air kolam hanya berputar tanpa seolah2 terfilter. Selang mengikuti pompa, bisa pake ukuran 1/2 atau 5/8.
      2. Untuk filter, bak pertama dikosongkan, karena berfungsi sebagai filter mekanik (pengendapan), bak ke-2 dan ke 3 bisa diisi bioball sebagai rumah bakteri.
      3. Melihat gambar yang dikirim, lebih baik tanaman sayur dibuatkan growbed/wadah tanam sendiri disamping kolam, jadi ikan di kolam bisa kita nikmati keindahannya,dan hasilnya jauh lebih baik.
      Nanti saya coba buatkan oret2an dan saya kirim email.
      Trimakasih..

      Delete
    2. Terimakasih mas bantuannya . Semoga makin lancar .. Aamiin

      Delete
  37. Malem Mas Nanang, mas boleh saya minta kontaknya, saya sudah ada kolam, rencana bangun aquaponic

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi mas Hand Diswan.. tentu boleh mas, bisa minta email nanti saya kirim mas..

      Trimakasih

      Delete
    2. Ini mas email saya diswantoro12.dt@gmail.com. Makasih mas

      Delete
  38. Salam kenal mas, saya tertarik dg aquaponik dan ingin belajar ttg aquaponik. Saya mau nanya mas, kalau membuat aquaponik dengan bambu sbg penampung air pengganti paralon bisa ga mas? Terima kasih mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mas Rijalul...
      Meski belum pernah mencoba,tapi saya sendiri yakin bisa mas, ada juga keinginan mencoba hanya blm. terlaksana..seperti halnya pvc, bambu sebagai penampung dan jalan air nutrisi tetap bersumber dr kolam.

      Trimakasih

      Delete
  39. Kalo media tanamnya makai paralon spt Hidroponik, gmn pengairanya Mas ? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya teknik pengairan sama dengan di hidroponik, hanya jika kita memang benar-benar mengandalkan murni dari kolam, jika ada kendala seperti kekurangan nutrisi tertentu kita tidak bisa menambah zat-zat dari luar sistem. Untuk tanaman seperti kangkung tidak ada masalah, untuk tanaman sawi, slada, kita perlu mencari cara yang tepat, dan saya juga baru mencoba berbagai cara, karena banyak kasus yang saya temui selama berakuaponik lebih pada bagaimana akar bisa mendapatkan oksigen.
      Untuk sharing yang baru, saya mencoba mencari pengalaman ke arah sana, seperti di tulisan bulan oktober 2018, Mei 2019 dan Juni 2019.
      Trimakasih

      Delete
  40. Permisi kak, sy Winnie, ingin bertanya. Tinggi media tanam pada akuaponik harus sedikit lebih tinggi dari bak media tanam agar apa ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi.. Tinggi media tanam harus lebih tinggi dari bak media tanam.. ?
      Mohon koreksi kata kata itu da dimana ya Mbak, biar saya koreksi..

      Trimakasih

      Delete