Sunday 30 April 2017

Update-Sistem Aliran Atas (Akuaponik IBC)

Setiap hari kami selalu memantau kebun walau hanya sebentar, karena waktu yang tersedia cukup terbatas hanya di pagi hari. Kami bangun biasa jam 5 pagi, kemudian kami melakukan aktivitas bersih-bersih rumah, dilanjutkan lari pagi keluar rumah, baru sekitar pukul 6.15 kami masuk rumah lagi dengan badan yang benar-benar segar. Sebelum mandi paling tidak ada waktu untuk mendinginkan badan setelah berolahraga, nah saat itulah kami manfaatkan untuk memberi makan piaraan, seperti ayam, burung puter, ikan dan melihat perkembangan tanaman. 
Khusus tanaman cabe sistem aliran atas, perkembangannya bagus, daun terlihat besar, hijau tua sebagai penanda tanaman tidak kekurangan nutrisi, meskipun ada 1 yang sedari awal bermasalah.


Perkembangan cabe.


Satu yang paling besar.


Rupanya, hujan yang lebat yang hampir setiap hari terjadi membuat lingkungan kurang begitu baik. Seperti yang selalu kami sampaikan bahwa, kebun kami terhalang tembok ditambah mendung dan sering hujan membuat sinar sangat sedikit sekali. Kondisi tersebut membuat lingkungan akuaponik ibc selalu terasa redup. Kemungkinan itulah yang membuat hama senang sekali tinggal. Tidak hanya cabe, tanaman buncis, seledri juga terserang.


Tanaman cabe terserang hama.

Khusus cabe, pucuknya terlihat menggulung dan beberapa bagian terlihat kecoklatan, sebenarnya sayang sekali, karena salah satu pohon sudah mulai berbunga. Untuk menghindari kejadian yang lebih parah, terpaksa pucuk pohon kami potong, demikian juga tunas dan daun yang terserang. 
Jujur susah mengendalikan hama tersebut, kami mencoba membuka-buka buku yang kebetulan kami baca di rumah. Meskipun belum pasti itu jenis hama atau penyakit apa, akhirnya kami tetap mencoba mengatasi sesuai dengan saran yang ditulis di buku tersebut, tentu saja dengan cara yang alami.

Ramuan pertama...
Kami menggunakan tembakau, dicampur daun sirih merah, daun sirsat dan bawang putih, bahan-bahan yang ada di pekarangan kami. Ramuan tersebut kami masak dengan air sampai mendidih, kemudian didinginkan selama 1 hari, disaring dan disemprotkan. Ramuan ini sering kami gunakan untuk mengatasi hama, di tanaman-tanaman kami, dan hasilnya lumayan. Sebagai contoh, cabe di bawah ini umurnya sudah lebih dari 1 tahun, beberapa waktu yang lalu pertumbuhannya melambat, banyak hama dan semut. Akhirnya kami basmi dengan tembakau, semut dan hama hilang, akhirnya berangsur-angsur mau berbuah kembali.



 
Ramuan ke-2...
Lengkuas, jahe dan kunir yang dikupas, digecak dan direbus sampi mendidih kemudian didinginkan, kemudian disaring dan disemprotkan. 
Meskipun tanaman cabe sudah kami potong, tapi tetap kami semprot mungkin 1x dalam 2 hari, untuk menjaga supaya hama atau penyakit tidak datang, sampai sekarang belum terlihat lagi, harapannya sudah tidak ada lagi sehingga bisa berbuah sesuai harapan.

** Artikel sebelumnya di sini
** Artikel Berikutnya di sini

6 comments:

  1. Sleman nya dimana ya pak? Boleh berkunjung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di jalan Kaliurang km 10 Mas Raihan, tentu boleh Mas, kabari dulu takutnya saya pas kerja.
      Trimakasih.

      Delete
    2. Bole minta no. What up nya?

      Delete
    3. Bisa Mas... bisa kirim email, nanti saya kirim via email

      Trimakasih.

      Delete
  2. air semprotan ramuannya klo masuk ke kolam apa gak masalah tuh dengan ikan ato yang lain? Swn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndak masalah pak.. gak ada efek samping buat ikan.. itulah hebatnya ramuan alami pak.. he..

      Delete