Saturday 13 January 2018

Menanam Buncis Akuaponik #2 (Sistem Aliran Atas)

Pada artikel sebelumnya yang berjudul ''Buncis Akuaponik'' kami mencoba berbagi pengalaman menanam buncis dengan 2 sistem sekaligus yaitu DFT dan pasang surut. Hasilnya, buncis pasang surut jauh lebih baik daripada sistem DFT, meski hasilnya masih jauh dari harapan. Hal tersebut memang dapat dimaklumi, karena menggunakan sistem DFT memang kurang pas, apalagi tanaman buncis bisa tumbuh besar dan menjalar kemana-mana, yang tentu saja perakarannya jauh lebih banyak, demikian juga nutrisi yang dibutuhkan jauh lebih banyak daripada janis sayuran kerabat sawi. 
Sampai sekarang, menanam buncis tetap dilakukan, karena kami memang ingin ada banyak macam sayur di kebun kecil kami. Dari seringnya menanam dan dengan menggunakan berbagai teknik penanaman akuaponik, kami bisa mendapatkan banyak pengalaman. Sejak sistem aliran atas akuaponik kolam koi dibangun, kami bisa lebih banyak menanam lagi dengan berbagai macam sayuran dan salah satunya adalah buncis. 
Penanaman pertama dengan sistem aliran atas, ternyata mendapatkan hasil yang jauh lebih bagus dari dua sistem sebelumnya, dan pengalaman itu coba kami bagi di artikel sebelumnya dengan judul "Sistem Aliran Atas Kolam Koi". Berhenti 'sesaat' menanam buncis, kini kami menanam lagi 2 pohon sekaligus, karena jika hanya 1 pohon hasilnya kurang, apalagi terkadang usia panen tidak bersamaan, jadi terlampau sedikit untuk disayur. 
Kali ini hasilnya jauh lebih bagus lagi, meski penanaman dimusim hujan yang sinarnya jauh lebih sedikit. Memang semua tak pernah disangka-sangka akan lebih baik. Awal pertumbuhan memang terlihat biasa-biasa saja seperti sebelum-sebelumnya, dan kami memanen dari 2 pohon juga masih sedikit di awal, jadi dalam mengolah menjadi sayur harus dicampur dengan sayuran lain. 
Seiring perjalanan waktu, yang hasil sebelumnya kami kira sudah maksimal ternyata tidak, sebaliknya pertumbuhannya semakin bagus, daun dan bunga semakin banyak. 


2 tanaman buncis akuaponik.

Sekitar 1-2 minggu setelah banyak bermunculan bunga, kami melihat banyaknya buncis yang bergelantungan, bagi kami ini pengalaman berharga dan menyenangkan bisa melihat buncis berbuah banyak. Memang ada beberapa yang harus dipetik dahulu, karena jika harus menunggu dipetik bersamaan akan terlalu tua. Pada dasarnya jaraknya tidak terlalu lama, mungkin hanya 2-3 hari, tapi bagi buncis itu terlalu cepat, sehingga mau tidak mau harus dipetik dan disimpan dahulu di kulkas menunggu 2-3 hari berikutnya untuk bisa disayur bersama-sama.


Buah buncis bergerombol.

Sejak membangun sistem aliran atas kolam koi dari awal sampai sekarang, tidak ada perubahan samasekali, kami masih menggunakan media arang di bagian bawah dan pasir malang di bagian atas. Ikan yang kami pelihara juga masih sama, 5 ekor koi masing masing 2-4 kg, 2 ekor ikan grasscarp, 1 ekor tawes, 1 ekor ikan gurame padang, 2 ekor ikan sapu sapu dan ratusan ekor ikan wader. Kendala yang terjadi hanya pada bagian aliran masuk dari pipa ke growbed, karena lubang aliran hanya sebesar paku kecil, jadi rawan terjadi sumbatan. Tapi hebatnya dengan sistem ini tentu dengan media pasir malang, meski tersumbat sampai 2 hari tanaman tidak akan layu, mungkin karena daya resap pasir malang yang sangat bagus. 


Lumayan untuk sekali panen.


Perlu diketahui, sejak bulan april 2015 sampai sekarang Januari 2018, kami tidak pernah melakukan pengurasan kolam. kami hanya mengurangi endapan di bak pengendapan jika sudah terlalu banyak. Ikan semua sehat dan bahkan kolam selalu dalam kondisi jernih, kalaupun kotor akibat dedaunan yang jatuh ke kolam. Mungkin ini sebagai pembuktian juga jika akuaponik merupakan sebuah ekosistem yang sangat bagus bagi ikan maupun tanaman. 

Sebagai catatan, sampai sekarang kami tidak pernah menambahkan zat apapun ke sistem untuk membantu pertumbuhan tanaman, semua murni alami dari kotoran ikan yang diproses oleh cacing dan bakteri. Dan ini juga sebagai pembuktian bahwa hampir semua sayuran bisa ditanam di akuaponik, hanya tinggal bagaimana kita mengenal karakter tanaman sehingga bisa menentukan sistem apa yang cocok untuk penanamannya.


Salam Akuaponik 

Wana Wana


No comments:

Post a Comment